MTs NURUL HUDA MANGUNSARI TURUT MEMPERINGATI HARI PAHLAWAN

  1. Sejarah Singkat Hari Pahlawan

Hari pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November merupakan salah satu peristiwa bersejarah besar bangsa Indonesia. Pertempuran ini terjadi di kota Surabaya pasca kemerdekaan. Peristiwa itu bermula ketika Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern (A.W.S) Mallaby yang memimpin tentara Inggris mendarat di Surabaya pada 25 Oktober 1945. Mereka mendapat tugas dari Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) untuk melucuti tentara Jepang dan menyelamatkan para tawanan perang. Pihak Netherlands Indies Civil Administration (NICA) juga ikut membonceng dan tiba di Surabaya.

Awalnya, pemerintah dan masyarakat Indonesia menyambut hangat kedatangan tentara Inggris. Bahkan, pertemuan antara wakil-wakil pemerintah RI dengan Brigjen A.W.S Mallaby menghasilkan sejumlah kesepakatan. Sayangnya, pihak Inggris mengingkari kesepakatan itu. Hal tersebut lantas memicu amarah rakyat Surabaya hingga pertempuran pun terjadi. Banyak pahlawan yang gugur pada pertempuran itu, sehingga hingga detik ini 10 November 1945 ditetapkan sebagai hari pahlawan.

Itulah sejarah singkat mengenai hari pahlawan yang patut kita jadikan muhasabah diri. Bahwasanya sampai detik ini kita dapat menikmati segala hal berkat sumbangsih para pahlawan yang rela berkorban demi kesatuan dan kemerdekaan Indonesia.

2. Pelaksanaan Upacara Bendera MTs Nurul Huda Mangunsari

Salah satu cara untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur di medan perang yaitu dengan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Untuk mewujudkan rasa nasionalisme tersebut,  MTs Nurul Huda Mangunsari melaksanakan upacara bendera pada Kamis, 10 November 2022. Alhamdulillah upacara bendera hari ini berjalan dengan sangat khidmat dan dapat terlaksana dengan lancar berkat partisipasi siswa-siswi dan Bapak, Ibu guru MTs Nurul Huda.

Banyak hikmah yang dapat dipetik dari pelaksanaan upacara bendera hari ini, seperti yang telah disampaikan oleh Bapak Subekti Efendi, S.Pd. selaku pembina upacara “Bahwa sebagai generasi penerus bangsa, kita tidak diminta berperang, kita hanya melanjutkan perjuangan para pahlawan. Berjuang tidak harus dengan berperang mengangkat senjata, tetapi yang terpenting adalah bagaimana sebagai generasi penerus bangsa harus belajar dengan giat, mempunyai motivasi yang tinggi untuk meraih cita-cita, dan mempunyai akhlak yang bagus.” Apa yang disampaikan oleh beliau seharusnya menjadi pekerjaan rumah yang harus mulai dikerjakan sekarang, sehingga tidak ada kata menyesal dikemudian hari.

👉 TRENDING :   Betapa Mulianya Seorang Pengajar